Perbedaan Ikan Molly Jantan dan Betina - Bagi kalian yang ingin menjadi peternak ikan molly, penting untuk mengetahui perbedaan ikan molly jantan dan betina serta cara mengawinkannya. Simak ulasan berikut. Ikan molly sudah populer di kalangan pecinta ikan hias. Warnanya yang beragam dan bentuknya yang lucu membuat akuarium lebih hidup dan menyenangkan dipandang. Hobbies sudah tahu belum perbedaan ikan molly jantan dan betina? Untuk kalian yang ingin memulai beternak ikan molly, tentu informasi ini wajib diketahui. Membedakan ikan molly jantan dan betina Sekilas bagi yang tidak mengetahui, ikan molly jantan dan betina memang terlihat mirip. Tapi jika diperhatikan, bagian tubuh mereka berbeda sesuai dengan fungsi masing-masing lho. 1. Ikan molly betina lebih besar Dilihat dari ukuran badan, Hobbies akan menyadari kalau badan ikan molly betina lebih besar. Ikan molly betina nantinya akan menyimpan anakan ikan molly di perutnya. Jadi, ukuran besar ini sesuai dengan fungsinya, ya. 2. Sirip ikan molly jantan lebih menarik Sirip yang ada di molly jantan dan betina berbeda. Di ikan jantan, sirip yang ada di atas kepala lebih besar dibandingkan betina. Fungsinya tentu untuk menarik perhatian betina. 3. Warna ikan jantan lebih cerah Selain siripnya lebih menonjol, ikan molly jantan juga memiliki warna yang relatif lebih cerah dibandingkan betina. Ikan betina biasanya cenderung berwarna gelap. Ini hanya berlaku di beberapa jenis molly saja, tidak semua. 4. Bentuk kepala betina runcing Ikan molly betina kepalanya berbentuk runcing dan nampak maju ke depan. Sedangkan ikan jantan tidak, kepalanya berbentuk besar dan cenderung bulat. 5. Alat kelamin betina mengandung sel telur Tentu saja yang satu ini pasti berbeda, ya. Alat kelamin jantan berbentuk runcing, dan betina berbentuk bulat. Jika ditekan, milik molly jantan akan mengeluarkan sel sperma, sedangkan yang betina sel telur Cara Mengawinkan Ikan Molly Nah, setelah mengetahui perbedaan molly jantan dan betina, Hobbies yang ingin menjadi peternak ikan molly bisa mencoba mengawinkannya. Caranya tergolong tidak sulit, karena ikan molly bisa hidup dalam kolam yang berisi bermacam-macam ikan. Berikut cara mengawinkan ikan molly jantan dan betina 1. Pilih ikan yang sudah matang Hobbies juga harus selektif untuk memilih ikan molly yang akan dikawinkan. Pilih ikan molly berumur sekitar enam bulan untuk betina dan 12 bulan untuk jantan. Ini adalah umur produktif rata-rata dari berbagai jenis ikan molly yang ada. 2. Pisahkan kolam Untuk mengawinkan kedua ikan, kalian sebaiknya memisahkan kolam dengan ikan lain. Idealnya, Hobbies bisa menaruh dua ikan molly betina dan satu jantan untuk satu kolam. 3. Kenali perilaku ikan yang kawin Ikan molly yang sedang kawin tak jauh beda dengan ikan lainnya. Umumnya, mereka akan berkejaran satu sama lain. Nanti kalian juga bisa melihat ikan betina berenang dengan lambat, memberikan tanda bahwa bersedia dibuahi. Pengembakbiakan ikan ini berlangsung sekitar dua puluh hingga empat puluh hari. 4. Kenali ciri ikan molly yang hamil Tak lupa, kalian juga harus mengenali ciri-ciri ikan molly hamil. Ikan molly yang hamil akan memiliki titik berwarna hitam di sekitar perutnya yang membesar. Betina juga akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk berteduh dan bersembunyi. 5. Pisahkan betina yang hamil Jika sudah pembuahan telah sukses dan ikan molly betina ternyata hamil, kalian sebaiknya memisahkan kolamnya. Letakkan di box khusus dan tetap jaga kebersihannya. Berikan kenyamanan dengan memberikan tempat untuk si betina berteduh. Proses kehamilan ikan molly betina terhitung cukup lama, yakni bisa mencapai delapan minggu. Bagaimana, Hobbies? Kini kalian bisa membedakan dengan mudah ikan molly jantan dan betina serta mengawinkannya. Semoga bermanfaat. ikanesia Salam kenal semuanya. Saya adalah penulis utama sekaligus pemilik dari
terutamapada ikan guppy jantan (Junior, 2002). Adanya perbedaan antara indukan guppy jantan dan betina membuat indukan guppy jantan lebih diminati dan memiliki harga jual yang tinggi (Muslim, 2010). Kendala dalam budidaya ikan guppy adalah jumlah benih jantan yang dihasilkan dari pemijahan biasanya lebih rendah
TentunyaAnda sudah tahu dan tidak asing dengan jenis ikan hias black molly ini. Ikan hias black molly merupakan salah satu jenis ikan hias yang hidup di air tawar, ikan hias black molly dapat ditemui di hampir semua penjual ikan hias di seluruh wilayah Indonesia. Ikan black molly memiliki ukuran tubuh yang cukup besar pada bagian perut
Cara Membedakan Ikan Molly Jantan dan Betina Ada banyak sekali jenis ikan hias yang cantik dan sangat bagus untuk kalian pelihara di dalam baik di dalam aquarium maupun bak kolam milik kalian di rumah, guna untuk semakin mempercantik suasana asri rumah kalian. Memelihara ikan hias di akuarium kaca sendiri terbukti dapat memperindah ruangan didalam rumah, gedung kantor, maupun sekolah, nah salah satu jenis ikan hias cantik yang dapat kalian pelihara adalah ikan hias molly, ikan ini memiliki ciri khas dan spesifikasinya sendiri yang membuat orang- orang tertarik untuk memeliharanya di dalam rumah. Dalam memelihara ikan hias jenis molly ini, kalian harus mengetahui perbedaan antara ikan molly jantan dan juga dengan yang betina, pasalnya jika kalian memelihara ikan hias ini di dalam sebuah akuarium, kalian harus memeliharanya secara sepasang dan dengan perbandingan yang sama, jika kalian belum mengetahui apa saja perbedaannya pada ikan molly jantan dan betina, silahkan menyimak penjelasan lengkpanya dibawah ini. Perbedaan Ikan Molly Jantan Dan Betina Yang Wajib Kalian Ketahui Tidak usah berlama lama lagi dalam pembicaraan kita ini, untuk mengobati rasa penasaran kalian tentang apa saja perbedaan dan juga ciri- cirri yang ada pada ikan molly jantan dan betina langsung saja kita menyimak penjelasan berikut ini. Pada bagian kepala Ciri yang pertama yang harus kalian ketahui dalam perbedaan ikan molly jantan dengan betina adalah pada bagian bentuk kepalanya, pada ikan molly yang berjenis kelamin jantan bentuk kepalanya memiliki ukuran yang agak besar, selain memiliki bentuk kepala yang agak besar Ikan hias molly jantan juga memiliki bentuk kepala yang sedikit agak bulat. Sedangkan bentuk kepala pada ikan molly berjenis kelamin betina memiliki bentuk kepala yang agak meruncing kedepan, membedakan jenis kelamin ikan molly antara yang jantan dan betina dinilai sangatlah mudah hanya dengan melihat bagian kepalannya saja. Pada warna tubuhnya Perbedaan selanjutnya yang dapat kalian lihat dari ikan molly ini adalah dari warna tubuhnya, untuk ikan molly berjenis kelamin jantan sendiri memiliki warna tubuh yang lebih cerah daripada ikan molly berjenis kelamin betina. Sedangkan untuk ikan molly yang betina cendrung memiliki warna tubuh yang kurang cerah, ikan molly sendiri memang memiliki jenis varian warna beragam seperti hitam, coklat, orange, merah dan lain sebagainya, selain memiliki warna yang cerah, ikan hias ini juga memiliki corak yang khas yang membuatnya semakin terlihat begitu cantik untuk dijadikan peliharaan dirumah. Pada bentuk tubuhnya Untuk membedakan jenis kelamin antara ikan hias molly jantan dengan betina dselanjutnya dan yang paling mudah adalah pada bagian bentuk tubuhnya. Bentuk tubuh pada ikan hias molly jantan lebih ramping bila dibandingkan dengan ikan yang berjenis kelamin betina, hal ini dikarenakan ikan molly berklamin betina memiliki kantung untuk menyimpan telur- telurnya sebelum dikeluarkan, maka dari itu terlihat lebih besar dan lebih gemuk daripada sijantan. Pada bentuk siripnya Perbedaan yang ke empat pada ikan molly adalah, pada bagian siripnya, ikan molly senndiri memiliki bentuk sirip yang indah dan cukup lebar seperti halnya pada sirip ikan cupang. Bentuk sirip yang panjang dan cukup lebar disini yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar ikan hias molly, bahkan tidak jarang juga banyak sekali orang yang rela merogoh kocek yang tidak sedikit hanya untuk membeli ikan molly bersirip lebar ini. Untuk membedakan molly jantan dan betina kalian juga bisa melihatnya pada bagian sirip, jika sirip ikan molly terlihat panjang dan lebar itu berarti berjenis kelamin jantan, namun jika siripnya pendek dan sedikit sempit hal ini menandakan bahwa ikan molly berjenis kelamin betina. Pada bagian tonjolan di belakang sirip perut Perbedaan yang terakhir yang dapat kalian lihat pada ikan molly adalah pada bagian tubuh ikan molly yang terlihat seperti tonjolan, ikan molly jantan memiliki tonjolan di belakang tubuhnya atau yang sering disebut gonopodium. Sedangkan jika pada ikan molly betina sendiri dia tidak memiliki tonjolan di belakang sirip perutnya, namun justru ikan hias betina ini memiliki bulu halus di belakang sirip perutnya, bagaimana cukup mudah bukan untuk membedakannya? Demikian sedikit pembahasan mengenai Cara Membedakan Ikan Molly Jantan dan Betina semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Baca juga artikel lainnya tentang Jenis Ikan Molly Termahal Sepanjang Masa Cara Budidaya Ikan Molly Untuk Pemula 3 Resep Rahasia Umpan Ikan Lele Harian Terbaru Teknik Sukses Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Beton Agar Cepat Panen!!!
ArticlePDF AvailableAbstractSailfin molly, Poecilia latipinna is one of the alien ornamental fishes in Indonesia. This fish has been found in the aquaculture area in Maros Regency, south Sulawesi as a pest. The research aimed to identify species and observe aspects of reproductive biology of sailfin molly. The study was conducted in the Bosowa Isuma aquaculture area, in Maros Regency from November 2017 to April 2018. Fish was captured using a gillnet. The catches were separated for fish identifying and reproductive biology purposes. For the observation of reproductive biology, the samples were separated by sex according to external morphology. Measurement of total length and weight using calliper mm and analytical scales g, respectively. The gonads preserved in the 4% formalin solution, used for determination of gonad developmental stages and fecundity. Identification results showed that the molly fish found in the ponds was Poecilia latipinna Lesueur 1821. The length distribution of male and female fish was 26-76 and 31-66 mm with a mean of 51 and 46 mm, respectively. Overall, sex ratio and mature gonads between male and female fish were 1 2 and 110; the growth patterns of male and female were negative allometrics and isometric, respectively. This fish is spawn throughout the year with the peak of spawning in January. The number of larvae to be born larval fecundity ranges from 12-111 individuals with an average of ± 32 larva/female. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Iktiologi Indonesia 193 375-390 DOI Iktiologi Indonesia Aspek biologi reproduksi ikan molly, Poecilia latipinna Lesueur 1821 di tambak Bosowa Kabupaten Maros [Reproductive biology of sailfin molly, Poecilia latipinna Lesueur, 1821 in tambak Bosowa Kabupaten Maros] Andi Tamsil dan Hasnidar Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia, Jl. Urip Sumoharjo Km. 05, Makassar 90231. Diterima 16 Juli 2018; Disetujui 10 September 2019 Abstrak Ikan molly, Poecilia latipinna adalah salah satu ikan hias asing di Indonesia. Ikan ini telah ditemukan masuk di areal pertambakan di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan sebagai hama. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi spesies dan mengamati aspek biologi reproduksinya. Penelitian berlangsung dari November 2017-April 2018 di areal pertambakan Bosowa Isuma Kabupaten Maros. Pengambilan sampel menggunakan jaring insang. Sampel dipisahkan untuk tujuan identifikasi dan pengamatan biologi reproduksinya. Untuk pengamatan biologi reproduksi sampel dipi-sahkan berdasarkan jenis kelamin dengan mengamati morfologi tubuh. Pengukuran panjang total menggunakan mis-tar geser dan penimbangan bobot dengan timbangan analitik. Gonad diawetkan dalam larutan formalin 4% digunakan untuk penentuan tingkat kematangan gonad dan fekunditas. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa ikan molly yang ditemukan adalah jenis Poecilia latipinna Lesueur 1821. Sebaran ukuran panjang ikan jantan dan betina adalah 26-76 dan 31-66 mm dengan rataan 51 dan 46 mm. Nisbah kelamin secara keseluruhan dan yang matang gonad TKG IV antara ikan jantan dan betina adalah 1 2 dan 1 10; pola pertumbuhan jantan dan betina adalah allometrik negatif dan isometrik; memijah sepanjang tahun dengan puncak pemijahan pada bulan Januari. Jumlah larva yang akan dila-hirkan larval fecundity berkisar 12-111 ekor dengan rata-rata ± 32 ekor larva/induk. Kata penting betina, biologi reproduksi, ikan molly, jantan Abstract Sailfin molly, Poecilia latipinna is one of the alien ornamental fishes in Indonesia. This fish has been found in the aquaculture area in Maros Regency, south Sulawesi as a pest. The research aimed to identify species and observe aspects of reproductive biology of sailfin molly. The study was conducted in the Bosowa Isuma aquaculture area, in Maros Regency from November 2017 to April 2018. Fish was captured using a gillnet. The catches were separated for fish identifying and reproductive biology purposes. For the observation of reproductive biology, the samples were separated by sex according to external morphology. Measurement of total length and weight using calliper mm and analytical scales g, respectively. The gonads preserved in the 4% formalin solution, used for determination of gonad developmental stages and fecundity. Identification results showed that the molly fish found in the ponds was Poecilia latipinna Lesueur 1821. The length distribution of male and female fish was 26-76 and 31-66 mm with a mean of 51 and 46 mm, respectively. Overall, sex ratio and mature gonads between male and female fish were 1 2 and 110; the growth patterns of male and female were negative allometrics and isometric, respectively. This fish is spawn throughout the year with the peak of spawning in January. The number of larvae to be born larval fecundity ranges from 12-111 individuals with an average of ± 32 larva/female. Keywords female, male, reproductive biology, sailfin molly Pendahuluan Ikan molly Poecilia latipinna Lesueur 1821 adalah salah satu jenis ikan hias asing di Indonesia. Ikan ini berasal dari Meksiko Shipp 1986, tersebar secara luas ke seluruh dunia ter-masuk Indonesia Koutsikos et al. 2018. Fami-li Poecilidae selain terkenal sebagai ikan hias juga dimanfaatkan sebagai pengendali hayati nyamuk, khususnya nyamuk demam berdarah Castleberry & Cech 1990, Linden & Cech 1990, Homski et al. 1994, dan sumber protein makanan di beberapa negara meskipun ukur-annya kecil Al-Ghanim 2005. Karena populer sebagai ikan hias dan agen pengendali hayati Ikan molly di tambak 376 Jurnal Iktiologi Indonesia nyamuk demam berdarah maka ikan molly diintroduksi di seluruh dunia Courtenay & Meffe 1989, Froese & Pauly 2014. Ikan molly umumnya berukuran kecil Robins & Ray 1986, namun dapat mencapai panjang 15 cm Rohde et al. 1994. Lama hi-dupnya kurang lebih tiga tahun dan melakukan proses reproduksi kurang lebih 15 bulan Froese & Pauly 2014. Ikan molly mempunyai fekunditas tinggi, periode kehamilan pendek, dan proses reproduksinya cepat Lockwood et al. 2007. Selain itu musim reproduksi umum-nya berlangsung panjang yaitu kurang lebih tu-juh bulan Johnson 2008. Untuk membedakan jantan dan betina dapat diamati dari bentuk tu-buhnya dimorfisme seksual. Ikan jantan me-miliki sirip punggung yang lebih panjang dan lebih tinggi dan bisa diperpanjang seperti layar, betina memiliki sirip punggung bundar yang lebih kecil Boschung & Mayden 2004. Jantan dewasa juga dapat dibedakan dengan kehadiran gonopodium, modifikasi dari sirip dubur menja-di batang seperti organ persetubuhan yang digu-nakan untuk fertilisasi internal Page & Burr 1991, Rohde et al. 1994, Boschung & Mayden 2004. Ikan molly hidup di daerah beriklim se-dang dan tropis Meffe & Snelson 1989, dapat menoleransi kisaran salinitas yang luas atau eurihalin Beck et al. 2003, tetapi habitat alaminya di perairan payau Johnson 1981. Ikan molly juga sangat toleran terhadap perairan yang kekurangan oksigen Timmerman & Chapman 2004, Nordlie 2006 dan bahkan pada perairan tercemar Felley & Daniels 1992, Gonzales et al. 2005. Ikan ini bersifat omni-vora, pemakan alga Chick & Mlvor, 1997, avertebrata kecil termasuk larva nyamuk Rohde et al. 1994, dan telah dijadikan sebagai bio-kontrol populasi nyamuk FLMNH 2005. Dengan kemampuan adaptasi lingkungan yang tinggi tersebut, ikan molly sukses hidup pada lingkungan baru. Petani tambak di Kabupaten Maros mengeluhkan hadirnya jenis ikan-ikan kecil di saluran tambak dan jika lolos masuk ke dalam petakan tambak budi daya maka akan menjadi kompetitor makanan, ruang, oksigen serta dapat memangsa larva-larva udang dan ikan pelihara-annya. Untuk mencegah masuknya ke dalam petakan tambak budi daya maka petani mema-sang jaring di pintu-pintu pemasukan air. Hasil wawancara petani tambak setempat, ikan ini sangat mudah berkembangbiak sehingga cepat melimpah. Ikan ini ditangkap dengan menggu-nakan jaring dan dikumpulkan di pematang dan mereka memanfaatkannya sebagai pakan ternak itik dan jika berlebih dibuang begitu saja. Petani tambak tidak mengetahui secara pasti jenis ikan tersebut, kapan dan bagaimana ikan ini ada di areal pertambakan mereka. Di Sulawesi Selatan, ikan molly, P. lati-pinna dijadikan sebagai pakan ikan arowana dan ikan-ikan karnivora lainnya. Karena ikan molly dimanfaatkan sebagai pakan alami, maka pem-budidaya ikan hias memelihara ikan ini pada tempat-tempat tertentu dan diduga inilah awal mula ikan ini menyebar di perairan umum ter-masuk hadirnya ikan ini di areal pertambakan di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Gamradt & Kats 1996, Goodsell & Kats 1999, Econo-midis et al. 2000, Leyse et al. 2004, dan Segev et al. 2009 mengatakan bahwa intro-duksi spesies Poecilia memberikan dampak negatif terhadap spesies ikan asli khususnya ikan endemik melalui mekanisme pemangsaan, kompetisi makanan dan habitat. Ikan molly pe-makan segala sehingga dapat memangsa larva Tamsil dan Hasnidar Volume 19 Nomor 3, Oktober 2019 377 ikan dan udang, berkembangbiak dengan cepat sehingga menjadi penyaing makanan dan ruang bagi organisme di lingkungan yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengiden-tifikasi jenis spesies Famili Poeciliidae yang ada di tambak Kabupaten Maros, mengamati aspek biologi reproduksinya meliputi sebaran frekuen-si panjang, nisbah kelamin, hubungan panjang bobot, tingkat kematangan gonad, dan fekun-ditas. Bahan dan metode Pengambilan sampel ikan dilakukan satu kali setiap bulan, selama enam bulan mulai No-vember 2017 sampai April 2018, di areal per-tambakan PT. Bosowa Isuma yang terletak di Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru Kabu-paten Maros Sulawesi Selatan Gambar 1. Pengambilan sampel ikan menggunakan jaring insang berukuran mata jaring 1 mm. Sam-pel ikan yang tertangkap dikumpulkan kemu-dian dibersihkan/dicuci dan ditiriskan, selanjut-nya dimasukkan dalam kotak pendingin dan di-beri es batu. Pengamatan sampel dilakukan di Laboratorium Rekayasa Biota dan Lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan FPIK Universitas Muslim Indonesia UMI. Ikan sampel yang akan diidentifikasi ter-lebih dahulu direndam dalam larutan formalin 10% selama satu minggu. Setelah satu minggu sampel dikeluarkan dari larutan formalin lalu dicuci dan direndam dalam air selama 3 jam. Selanjutnya ikan direndam ke dalam larutan alkohol 70%. Ikan yang sudah diawetkan dalam alkohol dibungkus kain kasa dengan dibasahi alkohol dimasukkan dalam plastik dan dikirim ke Laboratorium Ikan, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong, untuk keper-luan identifikasi. Gambar 1 Peta lokasi pengambilan sampel ikan molly di areal pertambakan PT. Bosowa Isuma terletak di Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Ikan molly di tambak 378 Jurnal Iktiologi Indonesia Ikan sampel yang akan diamati aspek biologi reproduksinya dipisahkan berdasarkan jenis kelamin dengan mengamati bentuk tubuh. Pengukuran panjang total menggunakan mistar geser berketelitian 0,1 mm, dan penimbangan bobot tubuh menggunakan timbangan analitik berketelitian 0,01 gram. Gonad diawetkan dalam larutan formalin 4%, untuk digunakan dalam penentuan Tingkat Kematangan Gonad TKG dan fekunditas larva. Hubungan panjang bobot dianalisis de-ngan menggunakan rumus Hile 1963 in Effendie 1979 yaitu W = aLb Keterangan W= bobot tubuh ikan gram; L= pan-jang total ikan mm; a,b = konstanta. Pola pertumbuhan ikan molly dapat di-tentukan dari nilai konstanta b hubungan pan-jang bobot ikan tersebut. Jika b=3, maka per-tumbuhannya bersifat isometrik pertambahan panjang sebanding dengan pertambahan bobot. Jika b tidak sama dengan 3 maka hubungan yang terbentuk adalah allometrik pertambahan panjang tidak sebanding dengan pertambahan bobot. Apabila b>3, maka hubungannya bersi-fat allometrik positif yaitu pertambahan bobot lebih dominan daripada pertambahan panjang-nya, sedangkan jika b by dietary protein level. No signifi cant diff erence was found in the whole-body protein, lipid, moisture, or ash contents of fi sh fed the diff erent dietary protein levels. Th e results obtained from this study could be benefi cial in order to formulate artifi cial feed for aquaculture of kutum fi ngerlings. Sibel Alagöz ErgüdenThe aim of this study is to provide necessary information on the biology of mosquitofish in Seyhan Dam Lake in Adana, which is located in southern part of Turkey. The population structure of eastern mosquitofish Gambusia holbrooki Girard, 1859 was studied in Seyhan Dam Lake. A total of 1582 specimens 772 males and 810 females were collected monthly from January to December, 2007. The age composition of the sample range between 0+ and 2+in both sexes. The sex ratio was MF= 1 The length-weight relationship calculated for all individuals, with W= x L von Bertalanffy growth parameters were for males, L ∞ = K= year-1 , t o = year; for females L ∞ = K= year-1 , t o = year; for all samples, L ∞ = K= year-1 , t o = year. A total of 102 stomachs were examined and total of organisms identified from alimentary canal. The diet mainly consist of Diptera Chironomidae pupa Diptera adult Egg mosquito different organisms Crustacea Copepoda Cladocera Coleoptera Hemiptera Fishes G. holbrooki Other Hymenoptera Tricoptera Plecoptera Formicidae These data were conducted to compare with the results of other studies to carry out for other geographic D. FelleyGwendolyn L. DanielsContraband Bayou and Bayou d'Inde are two highly degraded waterways draining into the Calcasieu Estuary of southwestern Louisiana. Both bayous are affected by municipal wastes, and Bayou d'Inde receives additional effluents from a large petrochemical complex. Fish-kills occur frequently in both bayous, and the fish faunas of both are highly depauperate compared to those of more pristine waterways. Bayou d'Inde has many fewer species than Contraband Bayou. Poecilia latipinna is abundant in both waterways. We investigated the life history of P. latipinna to determine whether the added stresses present in Bayou d'Inde would be reflected in this population. There were no significant differences in population sizes, sizes of individuals, or fecundity of females. Poecilia latipinna in these two bayous had life-history trends similar to those of Gambusia affinis in southwestern Louisiana. Both species showed fast growth early in the year, and females reproducing in the summer and fall of the year in which they were born produced significantly fewer propagules than did females that over-wintered.Jb8ZPPP.